videokeman mp3
Thinking of You – Katy Perry Song Lyrics
adiWidget

Selasa, 13 Maret 2012

Bumi Kian Menua

Oleh: Fauzi Azis
Ilustrasi
Ilustrasi
BUMI adalah tempat kita dilahirkan dan tempat kita berpijak dan di bumi pulalah Tuhan menitipkan kepada manusia agar dikelola dengan bertanggungjawab. Umur bumi pasti sudah tua renta. Kita bisa membayangkan apa yang dialami manusia kalau umurnya makin menua, ada yang sakit-sakitan, pendengaran mulai berkurang dan pisiknya pasti tak sekuat lagi seperti di kala muda.
Ngurus dirinya sendiri saja sudah repot dan karenanya membutuhkan pertolongan orang lain yang lebih muda dan sehat. Di bumi pula sudah sering terjadi bencana demi bencana dari yang ringan sampai yang paling berat yang dampaknya sangat destruktif bagi kehidupan umat manusia. Bumi kita yang sudah tua ini masih menjadi rebutan saja oleh manusia sedunia yang mengatasnamakan negara perusahaan korporasi kelas dunia untuk terus dikeruk apa yang ada di dalam perut bumi. Ada yang berupa hasil tambang dan mineral dan ada pula dalam bentuknya yang lain.
Di atas permukaan bumi dimana kita hidup dan bermukim juga diperebutkan dengan begitu sengit antara masyarakat dengan para pemilik modal yang biasanya berujung pada kekalahan masyarakat biasa. Alasannya sederhana sebagai penyebabnya yaitu takut nggak bisa hidup lagi di atas bumi, takut nggak bisa ngais makanan dan minuman lagi. Fenomena alam seperti ini mudah-mudahan membuat semua di dunia sadar bahwa memang bumi kita sudah makin menua yang secara alamiah dan manusiawi harusnya makin disayang, dirawat dengan baik agar daya tahan tubuhnya paling tidak masih bisa bertahan.
Secara alamiah bumi kita akan mengalami kepunahan, seperti halnya mahluk hidup yang lain juga akan mengalami kematian saat kiamat datang. Dari fenomena alam yang seperti itu, maka kalau manusia sadar dan menyadari ekisistensinya juga akan mengalami masa kepunahan, yang diperebutkan dalam tahun-tahun terakir ini dan disisa waktu yang ada adalah hanya soal pangan dan energi. soal hidup mati bukan? Karena secara hukum alamnya memang begitu, hidup untuk makan dan bernafas untuk bisa hidup, coba kalau oksigen tidak ada, matilah kita semua.
Para ahli geologi di dunia pernah melakukan penelitian dan dari hasil penelitiannya itu menunjukkan pada kita bahwa bumi tempat kita berpijak ini umurnya sudah hampir 5 miliar tahun. Anda boleh percaya boleh tidak. Seperti tadi sudah dijelaskan, bumi yang umurnya sudah sangat tua ini, ibarat manusia, semakin renta dan makin degerogoti penyakit degeneratif. Tulang-tulangnya mulai rapuh, kulitnya mengeriput, otot-ototnya mengeras dan kaku, pikirannya mulai pikun.
Kata para ahli geologi tadi, katanya bumi terlahir sebagai anak matahari, dia dulunya bagian dari matahari, ketika masih berbentuk awan panas atau nebula. Awan panas itu berpusar-pusar dengan bagian tengah yang paling panas. Semakin ke pinggir semakin dingin. Makin lama bagian yang terpinggirnya makin dingin dan mengarah pada terbentuknya padatan, menjadi cikal bakal planet.
Begitulah berangsur-angsur terbentuk planet-planet di sekitar matahari, termasuk planet yang ketiga dinamakan bumi (Agus Mustofa, Menghindari Abad Bencana). Begitu tuanya usia bumi, masih tegakah manusia akan terus berbuat semena-mena tanpa pernah ada rasa empati untuk merawat dan menyayangi bumi yang sudah tua renta ini. Kalau manusia terus memperlakukannya kasar dan tanpa rasa welas asih sedikitpun apakah manusia masih pantas menyandang gelar beradab atau bukan malah layak diberi gelar biadab.
Pertanyaan ini hanya manusia yang bisa menjawabnya sendiri. Kalau tetap ingin menyandang gelar manusia yang beradab, maka akal budi dan tindakannya dalam memperlakukan bumi yang sudah tua renta harus dilakukannya dengan penuh kebijaksanaan dan rasa empati yang dalam. Tapi kalau manusia memperlakukannya dengan semangat ingin terus memperlakukannya dengan serakah dan penuh kesombongan, maka manusia tidak pantas lagi disebut sebagai manusia yang beradab tapi biadab.
Kalau perilakunya demikian maka maaf, manusia telah benar-benar menjalankan misinya sebagai layaknya binatang. Binatang buas yang berperilaku kanibal, bertindak sebagai the animal economicus. Akhir zaman pasti akan tiba waktunya kapanpun. Kita tidak perlu menghitung hitung kapan datangnya dan tidak perlu repot-repot membuat catatan di kalender, tahun depan bumi akan berulang tahun yang keberapa?.
Yang perlu dilakukan oleh kita semua dari sisa waktu yang tersedia ini adalah membangkitkan kesadaran dan sekaligus membuat neraca kehidupan kita disaat kita hidup bersama kakek kita yang bernama bumi. Jangan-jangan dikolom kreditnya manusia banyak berhutang terhadap bumi. Mengeksploitasi bumi dengan serakah dan arogan adalah hutang manusia kepada bumi. Di sisi kolom debet apa yang telah manusia manusia perbuat terhadap bumi.
Nilai cashnya berapa, nilai inventorinya berapa, nilai piutangnya berapa. Kalau menutup hutangnya hanya dengan ngomong doank, ataupun kalau ada pengorbanan secara cash dalam jumlah seberapa besar sih yang udah kita sisihkan?. Kalau cuman bersih-bersih got saja rasanya tidak memadai atau katakan kalau dilakukan dengan menanam 1 milyar pohon juga belum cukup rasanya karena hutang kita kepada bumi sudah kelewat banyak dan susah menghitungnya.
Dari neraca yang kita buat hampir pasti sisi hutangnya yang paling besar. Bagimana membayar hutang kita kepada bumi. Caranya gampang saja, yaitu, modal kita yang masih ada dan tersisa kita gunakan untuk menutup dan melunasi hutang kita kepada bumi, Aset itangible yang masih kita miliki di sisi debet yang berupa ahlak yang mulya, akal budi yang sehat, kesantunan kita juga harus kita gunakan untuk membayar hutang kepada bumi.
Dengan cara ini bumi akan tersenyum dan manusia mudah-mudahan juga bisa ikut tersenyum. Semoga saja neraca hidup kita klop disisi debet dan di baki kreditnya. Kalaupun sisa hutangnya masih ada mudah-mudahan tidak terlalu besar nilainya dan bumi tidak pernah menagihnya dan pasti dia merelakannya. Manusiapun sudah nggak perlu repot-repot lagi membayar akuntan publik untuk membuat perhitungan atas sisa hutang manusia kepada bumi.
Sudah ada akuntannya yang jauh lebih ahli dan dijamin jujur dan adil, yaitu malaikat yang mendapat tugas sebagai auditor oleh Tuhan. Oleh karena itu, sebelum bumi meninggalkan kita dan sebelum juga kita meninggalkan bumi, maka mintalah maaf kepada bumi yang sekian lamanya dizalimi oleh manusia. Dan atas segala kejadian tadi, maka sebelum kiamat datang, maka bertobatlah sekarang kepada Tuhan sang pencipta bumi dan seisinya serta pencipta makluk hidup, semoga akhir hidup manusia bernilai kebaikan.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar