Perkenalkan saya Ade, sedikit cerita yang belum terlalu lama saya alami, 17 Agustus 2011, Pukul 05.30 WITA.
Ketika itu seperti biasa saya bangun pukul 05:20, tapi tidak langsung
mandi dan bersiap berangkat kerja karena ini hari libur. Saya ambil air
wudhu dan shalat, setelah itu kembali ke tempat tidur untuk melanjutkan
aktifitas (tidur). Satu kamar ada 3 tempat tidur, satu ranjang single
satu ranjang bertumpuk, ranjang saya berada di atas. Teman saya yang
masih melek matanya, saya lihat sedang asyik online membuka facebook
miliknya, saya pun kembali tidur.
Beberapa menit tertidur, badan saya terasa rileks, hingga sulit
menggerakkan badan yang kata orang itu "sleep paralyse", jadi saya
tenang saja dan melanjutkan tidur. Tidak disangka, saya merasa seperti
terbangun saat tidur. Saya bangkit tapi saya juga masih merasakan tubuh
saya masih tertidur. Saya juga dapat mendengar dengkuran halus saya.
Saya pun bangun.
Ini yang sedikit aneh, biasanya orang bangun itu duduk sebentar untuk
bertumpu baru bangun. Yang ini saya merasa bangun langsung berdiri
seperti tubuh saya menjadi ringan. Kemudian saya melihat ke belakang dan
saya bisa melihat tubuh saya masih tertidur dengan pulas, nafasnyapun
saya juga dapat merasakannya. Kemudian saya berfikir, apakah ini mimpi,
atau apa? Atau Lucid Dream seperti yang pernah saya baca di internet.
Kemudian saya pun berpikir untuk jalan-jalan dulu sejenak. Saya juga
masih melihat teman sekamar saya masih asyik bermain laptop pribadinya.
Saya pun meloncat ke bawah, tapi tubuh saya begitu ringan hingga terasa
seperti terbang. Kemudian saya berjalan keluar tapi yang saya rasakan
tidak berjalan seperti umumnya, tapi seperti bisa melayang. Saya pun
keluar, dan bisa menembus pintu.
"Ajaib" pikir saya. Tapi keadaan di luar begitu sepi, dan suasananya
seperti saat subuh, dengan langit yang masih biru. Hanya nampak sedikit
saja orang yang berjalan tidak seramai biasanya pada jam segitu (Saya
lupa mengatakan kalau saya tinggal di mess).
Lalu saya punya inisiatif untuk melihat lingkungan sekitar dengan
keadaan seperti ini. Sayapun melompat pagar dan bisa terbang layaknya
superman, melewati lorong-lorong mess dan menembus beberapa tembok.
Namun, tak berapa lama, sedikit menjauhi kamar saya, saya merasa begitu
sesak, seperti ada yang mengganjal di tenggorokan saya. Saya pun panik
dan segera kembali ke kamar untuk kembali "tidur".
Sesampainya di kamar, seperti merasakan sesuatu yang aneh, seperti ada
yang mengawasi dan seketika itu ruangan menjadi hangat. Sayapun menjadi
semakin panik ketika hendak kembali ke tubuhku yang sedang tertidur tapi
tidak bisa. Akhirnya saya meminta tolong temanku yang sedang bermain
laptop untuk membangunkanku. Tapi sia-sia, temanku tidak mendengarkanku
sekeras apapun saya mencoba berteriak.
Suara saya seakan tidak mau keluar, dan tersangkut di tenggorokan, saya
mengguncang-guncangkan bahu temanku dan berusaha berteriak, tapi dia
tidak bergeming. Saya pun semakin takut. Saya melihat diri saya yang
sedang tertidur semakin pucat, dan nafas saya semakin sesak. Saat itu
saya bisa merasakan kedua pribadi saya yang terpisah.
Saat itu entah dari mana saya melihat temanku yang lain sedang duduk di
kasur bawah tempat saya tidur yang sedang melihat temanku berinternet
ria. Saya pun beralih ke dia dan mengguncang-guncangkan tubuhnya sambil
meminta tolong, sambil menangis saat itu karena apa yang kurasakan.
Nafas sesak, tubuh yang satu pucat dan kuku biru, diawasi oleh siapa
yang saya tidak tahu.
"Bang tolong bangunin saya, bangunin tubuh saya bang, sesak rasanya,
sudah pucat saya bang". Setelah beberapa kali mencoba, dia pun berdiri
dan melihatku karena seakan dia mendengar diriku yang tengah sesak
bernafas. Diapun agak terkejut dan segera berusaha membangunkanku,
menggoncangkan tubuhku. Setelah beberapa kali membangunkanku, saya
merasa tubuhku yang saat itu bermimpi langsung
tertarik ke tubuhku yang sedang tidur dan langsung terbangun, duduk dan terengah-engah.
"Kenapa de?"
"Kagak bang, tadi saya mimpi aneh"
"Oh, pantessan saya dengar tadi kamu kayak mau teriak/ngomong gitu tapi gak ada suara, yaudah saya biarin aja, kirain ngigau".
Astaghfirullah, langsung saya istighfar dan berucap alhamdulillah karena
masih bisa terbangun. Dan ternyata, kami hanya berdua, tidak ada orang
ke tiga yang membangunkanku dari tidur, mungkin dia adalah halusinasi di
mimpiku. Tapi terima kasih, telah membangunkanku dari tidur aneh itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar